INSTRUMENTASI TEKNIK DEBRIDEMANT PADA PASIEN DENGAN COMBUSTIO MULTIPLE REGIO

10:42 AM Unknown 0 Comments


      1.        1. Pengertian
Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme.
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan jaringan yang lebih dalam.
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak mata dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah.



2. Etiologi
1. Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn)
 a. Gas
b. Cairan
c. Bahan padat (Solid)
2. Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn)
3. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)
4. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)

3. Klasifikasi luka bakar
1.   Luka bakar kritis/berat:
a.    Luka bakar derajat II lebih 25%
b.    Luka bakar derajat III ® pada muka, tangan dan kaki, atau lebih 10% ditempat lain
c.    Luka bakar yang disertai trauma nafas, fraktur, trauma jaringan lunak yang luas.
d.    Luka bakar karena listrik.
2.   Luka bakar sedang:
a.    Luka bakar derajat II ® 15 – 25%
b.    Luka bakar derajat III kurang 10%, kecuali lengan dan muka, serta kaki.
3.   Luka bakar ringan:
a.    Luka bakar derajat II kurang 15%
b.    Luka bakar derajat III kurang 2%

      2.            Indikasi
a)      Luka yang luas
b)      Luka dengan vaskularisasi yang adekuat
c)      Luka tanpa infeksi yang jelas
      3.            Kontra Indikasi
a)      Luka dengan vaskularisasi yang tidak adekuat
b)      Luka yang terinfeksi



                4 Persiapan
4.1.Persiapan Pasien
1)      Pasien dipersiapkan secara optimal baik secara sistemik dan secara lokal
2)       Pasien telah menandatangani persetujuan tindakan kedokteran
3)      Memasang catheter.
4.2.Persiapan Lingkungan
1)      Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, lampu operasi, meja operasi , meja mayo dan meja instrumen.
2)      Memastikan alat mess graft berfungsi baik.
3)      Memberikan perlak dan duk pada meja operasi
4)      Mempersipakan linen  dan instrumen steril yang akan dipergunakan.
5)      Mempersiapkan tempat sampah agar mudah dijangkau.

4.3.Persiapan Alat
4.3.1.      Persiapan Instrumen
a)      Instrumen  yang ada di meja mayo
No
Nama Alat
Jumlah
1
Washing & Dressing klem
1
2
Towel Klem (duk klem)
5
3
Dissecting klem (pinset chirurgi)
1
4
Tissue Forcep (pinset anatomi)
2
6
Scalp blade & handle no 3
1
7
Mosquito klem pean bengkok kecil
2
8
Curet besar
1
9
Gunting metzenboum
1
10
Surgical scissor ( gunting benang lurus)
1
11
Needle holder kecil
1
12
Sonde (knop)
1


b)      Instrumen Penunjang
No
Nama Alat
Jumlah
1
Slang suction
1
2
Bengkok
2
3
Cucing
1
4
Kom sedang
1
6
Mangkok
     3
7
Pegangan lampu
1

4.3.2.      Set Linen
No
Nama Linen
Jumlah
1
Duk besar
6
2
Alas meja instrumen
2
3
Duk kecil
4
4
Sarung meja mayo
1
5
Perlak karet besar dan kecil
1/1
6
Handuk kecil (handuk tangan)
6
7
Schort (gaun operasi)
6

4.3.3.      Bahan Habis Pakai
No
Nama Alat
Jumlah
1
Mess no 11/10
1/1
3
Handscoon
Sesuai kebutuhan
4
Cairan NS 0,9 % 1 L
1
5
Cefazolin / Ceftriaxon
1 vial
6
Adrenalin
1
7
Monosyn 4-0
4
8
 Big kaas (besar)
5
9
Deppers
5
10
Kasa sedang
20
11
Povidon iodine (betadin 10 %)
100 cc
12
Savlon
25 cc
13
Underpad steril dan on steril
1/1
14
Sofratule
10
15
Soffband 15 cm
1
16
Elastomul 15 cm
1
17
Foley cath no 16
1
18
Spuit 10 cc
1
19
Urobag
1
20
Verban steril
1 bks
21
Jelly
5 cc
22
Ziede 2-0 cutting
8







      5.   Instrumentasi Teknik
1. Sign In dilakukan untuk konfirmasi identitas pasien, tindakan pembedahan yang dilakukan, penandaan lokasi operasi, alergi kesiapan alat anestesi dan lain lain.
2.  Atur posisi pasien untuk dapat dilakukan pembiusan.
3. Pembiusan selesai dilanjutkan memasang catheter dan membuka verban pada punggung kiri
4. Perawat instrumen melakukan cuci tangan, memakai gaun operasi dan  sarung tangan steril.
5. Perawat instrumen memakaikan gaun operasi dan  sarung tangan steril kepada tim operasi.
6. Perawat instrumen memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi kasa, betadine dan savlon untuk antisepsis area operasi, sementara perawat sirkuler mengangkat kaki keatas untuk memudahkan desinfeksi area operasi bagian bawah.
7. Operator melakukan antisepsis pada lapang operasi yaitu area donor (paha kanan) dan area resipien (pada punggung kiri atas) dengan povidone iodine selanjutnya dengan savlon.
8. Perawat instrumen mempersiapkan: 
a)      Spuit 10 cc yang telah di potong ujung jarumnya, kemudian isi dengan NS 0,9 %. 
b)      Menyiapkan 1 buah kom yang berisi: 
   (1)   Kom 1: isi dengan NS 0,9 % sebanyak 500 cc + adrenalin 1 ampul, untuk merawat / mengurangi perdarahan. 
   (2)   regangkan pada tegel atau pada saat ligasi agar luka dan kulit selalu dalam keadaan basah.
9. Lakukan time out dan berdoa di pimpin oleh dokter operator.
10.  Berikan curet  untuk debridement atau membersihkan area resipien
11. Tutup area resipien dengan kasa basah epinefrin
12.  Siapkan kasa sesuai luka bakar, tutup bagian luar kulit (epidermis) dengan kasa lalu gulung  kedalam
13. Balutan luka: 
   a)      Setelah kulit bersih tutup dengan sofratul, kasa basah antibiotik, big kass/kasa kering, kapas tutup dengan kasa kering diikat dengan ziede secara silang  
   b)       Di tutup dengan sofratule, kasa basah antibiotik, big kass, sofband 15 cm,balut dengan elastomul.
14. Operasi selesai, rapikan pasien
15. Perawat instrumen menginventaris alat alat dan bahan habis pakai pada depo farmasi, kemudian mencuci dan menata kembali alat alat pada instrumen serta merapikan ruangan.

0 comments: