INSTRUMENTASI TEKNIK DEBRIDEMANT PADA PASIEN DENGAN COMBUSTIO MULTIPLE REGIO
1. 1. Pengertian
Luka bakar adalah kerusakan jaringan
permukaan tubuh disebabkan oleh panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi
pada seluruh sistem metabolisme.
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan jaringan yang lebih dalam.
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak mata dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah.
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan jaringan yang lebih dalam.
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak mata dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah.
2. Etiologi
1. Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn)
a. Gas
b. Cairan
c. Bahan padat (Solid)
2. Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn)
3. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)
4. Luka
Bakar Radiasi (Radiasi Injury)
3. Klasifikasi luka bakar
1. Luka
bakar kritis/berat:
a.
Luka bakar
derajat II lebih 25%
b. Luka bakar derajat III ® pada muka,
tangan dan kaki, atau lebih 10% ditempat lain
c.
Luka bakar yang
disertai trauma nafas, fraktur, trauma jaringan lunak yang luas.
d. Luka bakar karena listrik.
2. Luka
bakar sedang:
a. Luka bakar derajat II ® 15 – 25%
b. Luka bakar derajat III kurang 10%,
kecuali lengan dan muka, serta kaki.
3. Luka
bakar ringan:
a.
Luka bakar
derajat II kurang 15%
b. Luka bakar derajat III kurang 2%
2.
Indikasi
a) Luka
yang luas
b) Luka
dengan vaskularisasi yang adekuat
c) Luka
tanpa infeksi yang jelas
3.
Kontra Indikasi
a) Luka
dengan vaskularisasi yang tidak adekuat
b) Luka
yang terinfeksi
4.
Persiapan
4.1.Persiapan
Pasien
1) Pasien
dipersiapkan secara optimal baik secara sistemik dan secara lokal
2) Pasien telah menandatangani persetujuan
tindakan kedokteran
3) Memasang
catheter.
4.2.Persiapan
Lingkungan
1) Mengatur
dan mengecek fungsi mesin suction, lampu operasi, meja operasi , meja mayo dan
meja instrumen.
2) Memastikan
alat mess graft berfungsi baik.
3) Memberikan
perlak dan duk pada meja operasi
4) Mempersipakan
linen dan instrumen steril yang akan
dipergunakan.
5) Mempersiapkan
tempat sampah agar mudah dijangkau.
4.3.Persiapan
Alat
4.3.1. Persiapan
Instrumen
a) Instrumen yang ada di meja mayo
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1
|
Washing & Dressing klem
|
1
|
2
|
Towel Klem (duk klem)
|
5
|
3
|
Dissecting klem (pinset chirurgi)
|
1
|
4
|
Tissue Forcep (pinset anatomi)
|
2
|
6
|
Scalp blade & handle no 3
|
1
|
7
|
Mosquito klem pean bengkok kecil
|
2
|
8
|
Curet besar
|
1
|
9
|
Gunting metzenboum
|
1
|
10
|
Surgical scissor ( gunting
benang lurus)
|
1
|
11
|
Needle holder kecil
|
1
|
12
|
Sonde (knop)
|
1
|
b) Instrumen
Penunjang
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1
|
Slang suction
|
1
|
2
|
Bengkok
|
2
|
3
|
Cucing
|
1
|
4
|
Kom sedang
|
1
|
6
|
Mangkok
|
3
|
7
|
Pegangan lampu
|
1
|
4.3.2. Set
Linen
No
|
Nama Linen
|
Jumlah
|
1
|
Duk besar
|
6
|
2
|
Alas meja instrumen
|
2
|
3
|
Duk kecil
|
4
|
4
|
Sarung meja mayo
|
1
|
5
|
Perlak karet besar dan kecil
|
1/1
|
6
|
Handuk kecil (handuk tangan)
|
6
|
7
|
Schort (gaun operasi)
|
6
|
4.3.3. Bahan
Habis Pakai
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1
|
Mess no 11/10
|
1/1
|
3
|
Handscoon
|
Sesuai kebutuhan
|
4
|
Cairan NS 0,9 % 1 L
|
1
|
5
|
Cefazolin / Ceftriaxon
|
1 vial
|
6
|
Adrenalin
|
1
|
7
|
Monosyn 4-0
|
4
|
8
|
Big kaas
(besar)
|
5
|
9
|
Deppers
|
5
|
10
|
Kasa sedang
|
20
|
11
|
Povidon iodine (betadin 10 %)
|
100 cc
|
12
|
Savlon
|
25 cc
|
13
|
Underpad steril dan on steril
|
1/1
|
14
|
Sofratule
|
10
|
15
|
Soffband 15 cm
|
1
|
16
|
Elastomul 15 cm
|
1
|
17
|
Foley cath no 16
|
1
|
18
|
Spuit 10 cc
|
1
|
19
|
Urobag
|
1
|
20
|
Verban steril
|
1 bks
|
21
|
Jelly
|
5 cc
|
22
|
Ziede 2-0 cutting
|
8
|
5. Instrumentasi Teknik
1. Sign In
dilakukan untuk konfirmasi identitas pasien, tindakan pembedahan yang
dilakukan, penandaan lokasi operasi, alergi kesiapan alat anestesi dan lain
lain.
2.
Atur posisi pasien
untuk dapat dilakukan pembiusan.
3. Pembiusan selesai
dilanjutkan memasang catheter dan membuka verban
pada punggung kiri
4. Perawat instrumen
melakukan cuci tangan, memakai gaun operasi dan
sarung tangan steril.
5. Perawat instrumen
memakaikan gaun operasi dan sarung
tangan steril kepada tim operasi.
6. Perawat instrumen
memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi kasa, betadine dan savlon untuk
antisepsis area operasi, sementara perawat sirkuler mengangkat kaki keatas
untuk memudahkan desinfeksi area operasi bagian bawah.
7. Operator melakukan
antisepsis pada lapang operasi yaitu area donor (paha kanan) dan area resipien
(pada punggung kiri atas)
dengan povidone iodine selanjutnya dengan savlon.
8. Perawat instrumen
mempersiapkan:
a) Spuit 10 cc yang telah di potong ujung jarumnya, kemudian isi dengan NS 0,9 %.
b) Menyiapkan 1 buah kom yang berisi:
(1) Kom 1: isi dengan NS 0,9 % sebanyak 500 cc + adrenalin 1 ampul, untuk merawat / mengurangi perdarahan.
(2) regangkan pada tegel atau pada saat ligasi agar luka dan kulit selalu dalam keadaan basah.
a) Spuit 10 cc yang telah di potong ujung jarumnya, kemudian isi dengan NS 0,9 %.
b) Menyiapkan 1 buah kom yang berisi:
(1) Kom 1: isi dengan NS 0,9 % sebanyak 500 cc + adrenalin 1 ampul, untuk merawat / mengurangi perdarahan.
(2) regangkan pada tegel atau pada saat ligasi agar luka dan kulit selalu dalam keadaan basah.
9. Lakukan time out dan
berdoa di pimpin oleh dokter operator.
10.
Berikan curet untuk debridement
atau membersihkan area resipien
11. Tutup area
resipien dengan kasa basah epinefrin
12. Siapkan kasa sesuai luka
bakar, tutup bagian luar kulit (epidermis) dengan kasa lalu gulung kedalam
13. Balutan luka:a) Setelah kulit bersih tutup dengan sofratul, kasa basah antibiotik, big kass/kasa kering, kapas tutup dengan kasa kering diikat dengan ziede secara silang
b) Di tutup dengan sofratule, kasa basah antibiotik, big kass, sofband 15 cm,balut dengan elastomul.
14. Operasi selesai,
rapikan pasien
15. Perawat instrumen
menginventaris alat alat dan bahan habis pakai pada depo farmasi, kemudian
mencuci dan menata kembali alat alat pada instrumen serta merapikan ruangan.
0 comments: