Pengertian Wacana dan pengertiannya [LENGKAP]
RENTETAN
kalimat berkait yang menghubungkan posisi satu dengan proposisi lain untuk
membentuk satu kesatuan sehingga mengandung makna yang serasi diantara kalimat
- kalimat itu disebut wacana. Selain itu, wacana diartikan sebagai satuan
bahasa terlengkap yang direlasikan dalam bentuk karanganatau laporan utuh,
seperti buku, novel, artikel, pidato, atau khotbah.
Ø Karangan
Uraian
mengenai suatu hal yang disususn secara berurutan dansaling berkaitan yang
terdiri atas beberapa paragraph atau alinea disebut karangan. Jika hanya
membahas satu hal atau satu pokok masalah, karangan akan tersusun dengan baik.
Oleh karena itu, hendaknya membuat kerangka karangan terlebih dahulu sebelum
menulis karangan.
·
Kerangka
karangan
Kerangka karangan
adalah pokok – pokok pikiran dari hal yang akan dibahas.
Contoh :
Tema : Strawberry Indonesia
Judul : Strawberry Medan
Kerangka Karangan : 1.) Strawberry Indonesia
2.) Varietas strawberry
Medan
3.) Ciri – ciri
strawberry Medan
·
Menulis Karangan
Kerangka karangan dapat
dijadikan sebagai pemadu dalam menulis karangan.
Ø Laporan
Catatan
yang menginformasikan secara lengkap mengenai sesuatu hal disebut laporan. Ada
berbagai jenis laporan, seperti laporan pengamatan, laporan percobaan, laporan
hasil wawancara, laporan kegiatan, dan sebagainya.
Ø Informasi Dalam Wawancara
Saat
membaca sebuah wacana atau karangan, ada unsur – unsur wajib yang perlu
diperhatikan untuk menemukan informasi di dalamnya. Unsur – unsur wajib yang
harus diperhatikan itu dapat dikatakan sebagai rumus “adik samba”, yaitu unsur yang meliputi apa objek yang diceritakan, dimana
tempat ceritanya, kapan peristiwa
itu berlangsung, siapa pelaku
ceritanya, mengapa peristiwa itu
terjadi, dan bagaimana cerita itu
dipaparkan.
·
Bentuk
– bentuk Wacana
Beberapa bentuk wacana,
yaitu sebagai berikut:
1. Buku
Tulisan yang dijilid
mebjadi satu dan biasamya mengusung satu tema umum disebut baku. Ada beberapa
jenis buku, seperti novel, majalah, kamus, komik,enssiklopedia, kitab suci, dan
biografi.
2. Artikel
Karangan factual yang
ditulis secara lengkap dengan panjang tertentu, yang dibuat untuk publikasi
melalui Koran, majalah, bulletin, dan sebagainya disebut artikel. Tujuan
penulisan artikel ialah untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Biasanya dalam sebuah artikel terkandung
sejarah, petualangan, argumentasi, hasil penelitian, atau bimbingan untuk
melakukan atau mengajarkan suatu hal.
3. Pidato
Sebuah kegiatan
berbicara didepan umum atau berorasi untuk menyampaikan pendapat, atau
memberikan gambaran tentang suatu hal disebut pidato. Biasanya pidato digunakan
oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di depan anak buahnya atau di
khalayak ramai. Orang yang berpidato disebut orator. Orator Indonesia yang
sangat terkenal dengan gaya bicara yang baik adalah mantan Presiden
Ir.Soekarno.
4. Khotbah
Pidato yang bertujuan
untuk mengomunikasikan pesan, yang biasanya berisi tentang ajaran agama,
disebut khotbah. Fungsi khotbah bersifat pendidikan, social, etis, ataupun politis.
Jenis – jenis khotbah antara lain : khotbah tekstual, khotbah topicaln
(tematik) dan khotbah ekspositori.
Ø Jenis
Karangan Berdasrkan Teknik Pemaparan
Karangan
menurut teknik pemaparannya dapat dibagi menjadi empat macam yaitu antara lain
:
1. Karangan
Deskriptif
Karangan yang berisi
tentang penggambaran sesuatu, serta bersifat tata ruang dan tata letak disebut
karangan deskriptif atau paragraph penggambaran. Karangan deskriptif bertujuan
untuk memebuat pembaca seakan – akan berada di tempat kejadian, ikut merasakan,
mengalami, melihat, dan mendengar mengenai sutu tempat atau peristiwa.
Tujuan karangan deskriptif lainnya adalah untuk
menjelaskan sebuah objek secara terperinci tanpa adanya pengaruh pendapat
pengarang di dalamnya. Ada dua prinsip utama dalam menulis karangan deskriptif
biasanya berkenaan dengan hal – hal kecil yang tertangkap oleh pancaindra.
2. Karangan
Ekspositif
Karangan yang berisi
pemaparan atau penginformasian mengenai sesuatu tanpa harus memeberikan
kesimpulan disebut karangan ekspositif atau paragraph paparan. Pembahasannya
hanya tertuju pada suatu objek. Dalam karangan ekspositif, untuk memaparkan
permasalahan terkadang di tampilkan sebagai data, fakta, contoh, grafik, dan
sebagainya. Penyampaian dapat
menggunakan perkembangan analisis kronologis atau keruangan.
3. Karangan
Argumentatif
Karangan yang bertujuan
untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan didukung data
– data atau fakta sebagai alasan atau buktinya disebut karangan argumentatif
atau persuasi. Karangan argumentative berisi opini untuk mempengaruhi,
membujuk, atau meyakinkanpembaca dengan adanya kesimpulan. Data dan fakta yang
digunakan untuk menyusun karangan argumentative dapat diperoleh melalui
wawancara, angket, observasi, penelitian kepustakaan.
4. Karangan
Naratif
Karangan yang bertujuan
untuk menceritakan atau menguraikan suatu urutan kejadian atau peristiwa secara
kronologis disebut karangan naratif atau paragraph uraian (cerita). Perincian
peristiwa dan urutan waktu menjadi bagian penting yang harus diperhatikan dalam
karangan naratif. Oleh karena itu, dalam paragraph naratif ada tiga unsur utama
yang harus diperhatikan, yaitu tokoh, kejadian, dan latar (ruang dan waktu).
5. Karangan
Explanatif
Karangan yang sifatnya menjelaskan
hubungan logis dari beberapa peristiwa disebut karangan explanative atau
penjelasan. Pada karngan explanative sebuah peristiwa timbul karena ada
peristiwa lain sebelumnya. Kemudian, peristiwa tersebut mengakibatkan
terjadinya peristiwa lain sesudahnya. Biasanya teks explanasi ditulis untuk
menjawab pertanyaan dari kata tanya bagaimana atau mengapa.
0 comments: